Daerah aliran sungai (DAS) adalah
suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung – punggung
gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannnya ke
laut melalui sungai utama (Asdak, 2007). DAS sebagai tempat berlangsungnya daur
hidrologi, yang terdiri dari masukan (input) - proses - keluaran (output).
Masukan berupa hujan; Proses berupa simpanan air tanah, aliran langsung, aliran
dasar, danevapotranspirasi; Keluaran berupa aliran sungai, sedimen, dan unsur
hara. Simpanan air tanah dan aliran sungai sangat dipengaruhi oleh factor meteorologi
(hujan dan evaporasi), faktor geobiofisik DAS, dan factor manusia.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2019 Tentang Sumber Daya Air, Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan
yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang
berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan Air yang berasal dari curah
hujan ke danau atau ke laut secara alamiah, yang batas di darat merupakan
pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih
terpengaruh aktivitas daratan. Defenisi lain yaitu suatu daerah tertentu yang
bentuk dan sifat alamnya sedemikian rupa, sehingga merupakan satu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungainya yang melalui daerah tersebut dalam
fungsinya untuk menampung air yang berasal dari air hujan dan sumber-sumber air
lainnya yang penyimpanannya dan pengalirannya dihimpun dan ditata berdasarkan hukum-hukum
alam sekelilingnya demi keseimbangan daerah tersebut; daerah sekitar sungai
meliputi punggung bukit atau gunung merupakan tempat sumber air dan semua
curahan air hujan yang mengalir ke sungai, sampai daerah dataran dan muara Sungai.
Daerah Aliran Sungai Ada yang menyebutnya dengan Daerah Pengaliran Sungai
(DPS), Daerah Tangkapan Ait (DTA). Dalam istilah bahasa Inggris juga ada
beberapa macam istilah yaitu Catchment Area, watershed, River Basin.
Tiga komponen lingkungan yang ada di dalam DAS, yaitu komponen abiotic, biotic, dan cultural. Di dalam DAS juga berlangsung rantai makanan dan siklus hara. Sebagai Masukan (input) berupa hujan, teknologi, dan energi; proses (process) berupa hutan, lahan pertanian, desa, dan sungai; keluaran (output) berupa aliran, sedimen, hara, barang jadi, dan limbah. Kualitas suatu DAS akan mengalami penurunan apabila dalam pengelolaannya tidak terencana dengan baik, maka akibatnya DAS akan mengalami keadaan yang disebut kekritisan DAS. Kritis atau tidaknya suatu DAS dapat dilihat sekilas dari: Tingkat erosinya dengan melihat warna air, yaitu bila warna air keruh kecoklatan maka erosi yang berlangsung besar dan Debit airnya, yaitu pada saat kemarau dan penghujan
Comments
Post a Comment