Skip to main content

PEMINDAHAN TANAH

 

PEMINDAHAN TANAH


Pada dasarnya pekerjaan pemindahan tanah adalah sama yaitu memindahkan material (tanah dari satu tempat ke tempat yang lain). Di alam, material yang ditemukan pada umumnya tidak homogen, tetapi merupakan material campuran. Material yang terdapat di tempat asalnya disebut material asli atau bank material. Bila sebagian material dipindahkan maka volume material yang dipindahkan tersebut akan menajadi lebih besar daripada volume material ditempat asalnya. Material yang dipindahkan tersebut dikenal sebagai material lepas atau loose material. Jika material lepas tersebut dipadatkan maka volume material akan kembali menyusut, material ini disebut material padat atau compacted material.

Proses pekerjaan dalam pelaksanaan pemindahan tanah berbeda-beda, hal ini dipengaruhi faktor:

1.      Sifat fisik material/tanah

2.       Jarak angkut/pemindahan

3.       Tujuan akhir pekerjaan

4.       Keadaan situasi/kondisi lapangan (topografi)

5.       Tuntutan kualitas

6.       Skala proyek (besar kecilnya proyek)

 

Urutan dalam pekerjaan pemindahan tanah sebagai berikut:

 Pengupasan Top Soil (Lapisan Atas atau Striping)

Top soil pada pekerjaan konstruksi (bangunan, jalan dan lain-lain) merupakan material yang harus dibuang karena dapat berakibat kurang stabil terhadap hasil suatu pekerjaan pemindahan tanah. Lain halnya jika tujuan pemakaian adalah untuk pertanian/perkebunan, maka top soil merupakan unsur yang sangat berguna sehingga harus ditangani dengan cermat dan hati-hati agar kerusakan dan kehilangan tanah humus dapat diminimalisir. Begitupula dengan pekerjaan penambangan dilaksanakana dengan menyisihkan top soil disuatu tempat, yang nantinya setelah selesai penambangan bisa diapakai kembali untuk reklamasi (back filling) sehingga kondisi tanah bisa ditanami kembali (reboisasi). Kegiatan untuk mengupas top soil dinamanakan Stripping.


2.    Penggalian (Excavating)

Excavating adalah suatu kegiatan penggalian material (tanah) yang akan digunakan atau akan dibuang. Bila tanah biasa (normal), bisa langsung dilakukan penumpukan stok atau langsung dimuat (loading). Bila kondisi tanah keras harus dilakukan penggarutan (ripping) terlebih dahulu, kemudian dilakukan stock pilling dan pemuatan (loading). Bila terlalu keras dimana pekerjaan ripping tidak ekonomis (tidak mampu) mesti dilakukan peledakan (blasting) guna memecahkan belahan material terlebih dahulu sebelum dilakukan stock pilling kemudian dilakukan pemuatan (loading).


3.     Pengangkutan (Hauling)

Pengangkutan material (tanah) oleh alat angkut dilakukan dengan menggunakan dump truck, motor scraper atau wheel loader (load and carry) atau bisa menggunakan bulldozer jika jarak angkut kurang dari 100 meter.


4.     Dumping

Dumping adalah suatu keiatan pembuangan material (tanah) dari alat angkut dengan tujuan:

Pekerjaan konstruksi dumping diteruskan dengan spreading, grading dan compacting. Alat yang digunakan  untuk meratakan dari dumping adalah bulldozer, kemudian perataan yang lebih halus (grading) dengan motor grader, dan selanjutnya dipadatkan (compacting) dengan menggunakan compactor. Pada pekerjaan pertambangan (cement) dumping menuju stone crusher kemudian diangkut (hauling) melewati belt coveyor untuk seterusnya dikirim ke pabrik (handling product). Pada pekerjaan pertambangan (Batu Bara) dumping tanah tutup, dibuang didisposal dan diratakan bulldozer.

Urutan kinerja pemindahan tanah dapat dilihat pada bagan diatas.

 

 

Comments

Popular posts from this blog

JENIS IRIGASI BERDASARKAN SUMBER AIRNYA

  Irigasi adalah proses pengiriman air ke tanaman pertanian secara terkontrol untuk memenuhi kebutuhan air mereka. Praktik irigasi memiliki tujuan utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga pertumbuhan tanaman dengan memberikan air secara teratur dan konsisten, terutama saat kondisi cuaca tidak mendukung atau sumber air alami tidak mencukupi. Jenis irigasi dapat dikelompokkan berdasarkan sumber airnya. Berikut adalah beberapa jenis irigasi berdasarkan sumber airnya: 1.          Irigasi Permukaan Irigasi permukaan adalah salah satu metode irigasi yang melibatkan penyiraman langsung pada permukaan tanah di sekitar tanaman. Metode ini memungkinkan air mengalir melalui lahan pertanian, menyiram tanaman dengan merata menggunakan saluran air atau pipa terbuka. Sistem irigasi ini dilakukan oleh sebagian besar petani dalam budidaya pada sawah. Keuntungan irigasi permukaan meliputi kesederhanaan dan biaya yang rendah dalam hal ...

RUANG MANFAAT JALAN

  RUANG MANFAAT JALAN   Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. Ruang manfaat jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi, dan kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan dan dilarang dimanfaatkan oleh setiap orang. Ruang manfaat jalan hanya diperuntukkan bagi median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap lainnyam, dimana trotoar hanya dipentukan bagi lalu lintas pejalan kaki. Badan jalan hanya diperuntukkan bagi pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan dan dalam rangka menunjang pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan serta pengamanan konstruksi jalan badan jalan dilengkapi dengan ruang bebas yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan Kedalaman tertentu. Lebar ruang bebas sesuai dengan lebar badan jalan, Tinggi dan kedalaman ruang bebas ditentukan ...

JENIS HUJAN BERDASARKAN PROSES TERJADINYA

Hujan adalah jenis presipitasi yang terjadi ketika uap air dalam atmosfer mengembun dan membentuk tetesan air yang jatuh ke permukaan bumi. Terjadinya hujan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan proses fisika yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa jenis hujan berdasarkan terjadinya: 1.     Hujan Konvektif ( Convectional Storms ) Hujan konvektif terjadi ketika udara panas dan lembap naik ke atas karena pemanasan oleh sinar matahari. Ketika udara naik, ia mendingin dan mengkondensasi menjadi tetesan air, yang kemudian turun sebagai hujan. Hujan konvektif sering terjadi pada sore atau petang saat cuaca panas 2.     Hujan Siklonik ( Frontal/Cyclonic Storms ) Hujan frontal terjadi ketika dua massa udara berbeda bertemu. Massa udara yang lebih hangat dan lembap naik di atas massa udara yang lebih dingin. Ketika udara naik dan mengalami pendinginan, terjadi kondensasi dan hujan. Hujan frontal sering terkait dengan sistem cuaca, seperti fro...